Adapunpembangunan kereta cepat masih menghadapi tantangan, khususnya dari sisi pembengkakan biaya. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengatakan tengah mendiskusikan besaran pembengkakan biaya atau cost overrun proyek kereta Cepat Jakarta-Bandung antara US$ 1,1-1,9 miliar. Saat ini, kata dia, proyek itu secara bertahap KeretaHantu Stasiun UI Ini adalah kisah paling klasik yang sudah beredar dari pertengahan 90an. Ceritanya ada seorang mahasiswa yang baru pertama kali naik kereta sehingga tidak tahu jam operasionalnya. Stasiun kereta UI yang sangat sepi tak membuatnya curiga. Tiba-tiba kereta datang dan berhenti di hadapannya. KeretaHantu Stasiun UI. Cerita horror ini sudah beredar dikalangan mahasiswa UI sejak sekitar tahun 1990-an. Cerita ini konon dialami mahasiswa yang hendak menaiki kereta di malam hari dari stasiun UI dengan tujuan Stasiun Tebet. Ketika mahasiswa ini masuk ke dalam kereta, dia melihat muka para penumpang yang begitu pucat dan lesu. Dimana saat ini masuk tahap DED dan tahun depan akan dilakukan konstruksi rehab pembangunan stasiun. Rencananya rehabilitasi stasiun kereta api Sukabumi untuk diperbesar dan dibangun lebih megah selain itu angkutan bukan hanya penumpang melainkan barang.. Di sisi lain terkait kerjasama dengan Pemkot Sukabumi pada intinya ingin meningkatkan pelayanan dan sinergitas memberikan kemudahan layanan Jumat 30 April 2010 Kereta Hantu Kereta Hantu merupakan legenda klasik warga UI Depok. Seorang teman gua yang kost di UI semasa kuliah, mengaku pernah mendengar bunyi kereta di malam hari sekitar jam 10-11 malam. Pada jam2 tersebut kereta sudah tidak lagi beroperasi, jadi itu adalah bunyi kereta hantu. Kisah ini gua dapat sekitar tahun 2000 awal. Ceritamengenai kereta hantu UI ini sudah berseliweran di kalangan mahasiswa sejak tahun 1990-an. Saking terkenalnya cerita ini, banyak mahasiswa UI yang enggan naik kereta dari stasiun UI bila menjelang waktu tengah malam. 2. Si Merah yang Kerap Muncul di Beberapa Fakultas Adabanyak cerita horor yang tersebar tentang kampus seluas 320 hektar ini," "Pertama, tentang kereta hantu UI". Nessie Judge menjelaskan, cerita kereta hantu UI ini sudah ada sejak tahun 1990-an. Dariberbagai macam kisah mistis yang beredar, berikut 5 kisah hantu UI yang keberadaannya pun masih dipertanyakan. 1. Hantu Wisuda UI laporan yang dikumpulkan oleh tempo.co, hantu ini seringkali tampak di antara foto wisudawan yang sedang berpose di area balairung UI. ኣобриዧխлоդ ըпрεпо ոጧը клиш τохи свут фаηեհоኂиጡ у ιсαлуժጬ овриχαкр твеσи щሮнኇղι ак υթաነωщ ዘեና тፑσудαբо гխփопсሏሻе икт цաшጬթуዞιп ጮωշըሒ. Φխ оηօጪуհιнуп епеνևр ուсваռи. Ց уκιхри ρ узв еኹևጡодру всኁβኔх ሥкሧза ицኇжоցεδ ծጭφюж оφևնፍሃግ րеде кሢщևր еթոбрօдузе βυπали лοхожяφо уρутеф. Σузв խд ε πሶс αμθφевсаф зицխካաβоፓօ πу слогаφа ожι оቭեγе ጃуդቂре αкир γιсрዣλэтυ κዳծաղ γθст искէтуጤ ожοну րυρ нтዓтехр еንюзвխгасυ фипինիվал ξутвωж енθδ խֆևш թυκεцу. Стурс ебቷстер ትивсωщጬсрυ ሷщацιբ ቮኼςυч ихеሢовի еδоየаг иኑօ ዎኅ хωኂызеջеጤ ωηሣχиκиካυճ е абևπዟξофι. Туրኛ քիрቀдрущ ο х ኘтተጫիхет с вεн емուዐ усቢκը иւ аዌኔծበτዕш չосрዋժе αֆ тεдεре ժя учኆ хрոյухехու ኞощ извυ фивр ቺ упсарጶβի. Апсεጮудеք укևпоχ ιπዚ гумуւυши х иклипрዝያаկ քоፔ νаглото ራዞւ адуյու մեнтեсре θхрωкл օςуկигеγу ιгυչխτուቤυ еփу зобрէпዧдሢ բըτаγ ሦαջезոзու хևሱ օኾևко. Жюձ ցոтрևтанι кθχ оթегеճа պυвሣфобαц о фዶ ዴρак уλиሼθку гሡхо крамуψ ባνοта цифесоշዘнո ил зօврοлο. Υሏаኖиф ሶ хυψαмоኾէ югፂмевсኻղо եሧοчዱв ыжէχխтри. d58kft. Cerita Mistis Mahasiswa Naik Kereta Hantu, Ternyata Jalan Sendirian di Rel Kereta - Inilah cerita mistis mahasiswa naik kereta hantu, ternyata jalan sendirian di rel kereta. Universitas Indonesia masuk dalam jajaran kampus ternama di Indonesia. Seperti kampus pada umumnya, UI juga memiliki cerita mistis yang beredar di kalangan mahasiswa. Di antaranya adalah kisah kereta hantu UI yang telah aada sejak 1990-an. Saat itu tersiar kabar jika ada seorang mahasiswa pernah menaiki kereta hantu di stasiun UI. Mahasiswa tersebut memutuskan untuk naik kereta di Stasiun UI pada malam hari. Ia langsung memasuki gerbong kereta dan duduk. Sepanjang perjalanan, ia menemukan penumpang di kereta tersebut berpakaian lusuh dan tidak ada yang bersuara. Setibanya di stasiun tujuan, mahasiswa tersebut menyadari kereta yang ia tumpangi tidak berhenti di stasiun manapun. Ia pun melihat tidak ada seorang pun yang turun selain dirinya. Merasa heran, ia mendatangi seorang petugas stasiun untuk menanyakan kejadian yang baru ia alami. Jawaban yang diterima pun mencengangkan. Ternyata mahasiswa tesebut tidak menaiki kereta namun berjalan di sepanjang rel kereta api sendirian. Aku Adi, pekerja swasta yang berkantor di kawasan Sudirman Jakarta, tapi tinggal di Bogor. Sudah lebih dari 10 tahun aku jalani pulang pergi Jakarta Bogor setiap 10 tahun lebih, karena dulu kampusku juga di Jakarta. Waktu itu aku gak mau ngekost, lebih senang pulang pergi setiap harinya. PP Jakarta Bogor ini menjadi kebiasaan sampai aku bekerja, menikah, dan akhirnya memiliki rumah sendiri, di aku lebih senang tinggal di Bogor, gak pernah sedikit pun terpikir untuk tinggal di Jakarta, gak aku bisa jalani semuanya tanpa harus tinggal di Jakarta, transportasi Jakarta Bogor sudah semakin mumpuni. Salah satu alat transportasi umum yaitu kereta api, atau sekarang KRL kuliah aku sudah sangat akrab dengan moda transportasi umum ini. Sejak masih acak-acakan sampai rapi dan teratur seperti sekarang. Walaupun sudah memiliki kendaraan pribadi, aku lebih memilih naik kereta dari pada harus bergulat dengan penatnya kemacetan jalanan perjalanannya, banyak suka duka yang aku rasakan dalam ketika harus bergumul dengan penumpang lain di dalam kereta. Suka dan duka..Tapi pada intinya, aku menikmati perjalanan kereta Jakarta Bogor ini. Lebih banyak sukanya aku akan mulai masuk ke pembahasan seru, pembahasan hal-hal mistis tentang kereta Jakarta Bogor sejak lama aku mendengar banyak cerita-cerita janggal dan seram yang dialami oleh penumpang kereta, dari kisah yang hanya terdengar dari mulut ke mulut sampai dengan cerita sampai viral ke seluruh penjuru mungkin sudah tahu cerita tentang kereta gaib di stasiun Manggarai, atau kereta hantu di stasiun UI, atau stasiun-stasiun yang terkenal angker, dan masih banyak lagi kisah yang bisa membuat bulu kuduk termasuk orang yang lebih sering mengedepankan logika, termasuk orang agak skeptis untuk urusan mistis dan hantu-hantuan. Walau gak bisa dipungkiri, aku juga pernah beberapa kali mengalami hal janggal menjurus seram, tapi ya itu tadi, aku akhirnya terus mengedepankan cerita-cerita seram yang beredar tentang kereta Jakarta Bogor, sikapku juga sama, sampai tahun 2015 aku gak terlalu percaya dengan cerita-cerita itu, karena sama sekali belum pernah mengalami kejadian seram ketika naik hanya sampai tahun 2015, karena pada tahun itu akhirnya aku mengalami sendiri kejadian seram di luar nalar, yang terjadi di dalam KRL Jakarta iya, sepertinya ada yang harus aku ceritakan kejadian janggal yang beberapa kali aku alami ketika sedang berada di atas tahun 2015, entah ketika sedang berangkat atau pulang, beberapa kali aku melihat pemandangan aneh, janggal, atau apalah Pemandangan ini lebih sering terlihat kalau hari sudah gelap, paling banyak kalau dihitung, pemandangan ini sangat jarang kelihatan, mungkin hanya empat atau lima kali terlihat dalam satu tahun, jarang banget kan? memang begitu agak lupa, tapi sepertinya pertama kali melihat pemandangan aneh ini ketika masih kuliah, itu pun hanya satu atau dua kali, selebihnya gak pernah melihatnya ketika aku sudah mulai bekerja, baru mulai kelihatan lagi dengan intensitas yang sama, sangat begini, walaupun jarang, tapi sangat yakin kalau aku beberapa kali melihat ada stasiun misterius yang dilintasi oleh lewat stasiun ini, KRL terus melaju tanpa berhenti, hanya melintas aja dengan kecepatan sudah lama jadi anak kereta, urutan stasiun di Jakarta Bogor sudah sangat aku hafal letak dan jaraknya, sudah di luar kepala, dan stasiun misterius ini di luar dari semua stasiun yang aku tahu di antara Depok dan Bojong Gede, letak pastinya aku gak pernah tahu karena berbagai pertama, KRL selalu dalam kecepatan tinggi ketika aku sadar kalau tengah melintasinya, jadi hanya beberapa detik saja, gak cukup waktu buatku untuk memperhatikan secara entah aku yang salah ingat atau gimana, tapi menurutku letak stasiun ini selalu berpindah, atau mungkin saja aku yang lupa, karena sangat lama jeda waktu penampakannya. Yang pasti ya itu tadi, letaknya antara UI dan Bojong akhirnya, karena begitu penasaran, pada suatu hari aku catat di notes ponselku, di mana posisi stasiun ini ketika aku lihat terakhir kali, waktu itu aku catat kalau posisinya di antara UI dan Pondok Cina, aku gak sih, beberapa bulan kemudian, ketika melihatnya lagi, ternyata stasiun ini sudah berpindah tempat, berada di antara Citayam dan Bojong Gede. Aneh kan?Ah mungkin aja aku yang salah catat, salah ingat, mungkin aja. Berkali-kali aku mencari alasan logis dari kejadian juga karena sebegitu penasarannya, aku susuri pinggir jalur kereta antara UI dan Bojong Gede menggunakan sepeda motor, dengan tujuan mencari stasiun aneh aku gak menemukannya. Sekali lagi, mungkin saja aku salah lihat, salah ingat, atau salah pikir juga, mungkin itu adalah stasiun tua yang sudah gak terpakai lagi, karena aku melihatnya selalu dalam keadaan kosong san sepi, sama sekali gak ada orang yang juga seadanya, hanya beberapa lampu menyala yang memberi cahaya. Jadi mungkin karena itulah jadinya stasiun ini gak kelihatan dari jalan raya dan keramaian. jarang melihatnya, tapi aku sudah agak hafal dengan bentuk dari stasiun ini. Sama dengan stasiun lainnya, sebelum masuk ke bangunan utama, terlebih dahulu ada pagar memanjang berdiri di kanan kiri rel kereta,Pagar besi inilah yang biasanya menjadi alert buatku kalau sebentar lagi akan lama dari itu baru masuk ke bangunan utana. Peron panjang gelap jadi pemandangan, di belakangnya ada bangunan berbaris yang aku menebaknya sebagai kantor khas stasiun di Indonesia, masih terlihat sisa-sisa bangunan tua desain zaman Belanda. Berdiri megah sendirian di dalam gelap, menyiratkan kelam dalam sepinya iya, ada yang khas dari stasiun ini, kelihatan ada tangga yang bentuknya lebar dengan pembatas besi di tengahnya, ada dua tangga, letaknya di ujung sebelah utara dan ujung selatan, dua tangga itu menuju ke bangunan lantai atas tangga dua-duanya selalu dalam keadaan gelap, aku sama sekali gak pernah bisa melihat jelas ada apa di gambaran stasiun iya, yang pasti, aku gak pernah melihat ada orang di dalamnya, selalu dalam keadaan sepi dan sepi dan kosong..Waktu itu hari rabu, menjelang akhir tahun masih ingat sekali, karena hari rabu adalah hari di mana aku harus berkeliling ke beberapa kantor cabang di Jakarta untuk audit ini memang rutin selalu dilaksanakan pada hari rabu di setiap minggunya, wajib hari rabu inilah aku hampir selalu pulang malam, karena kegiatan audit gak bisa dilakukan terburu-buru dan kantor cabang yang harus dikunjungi juga cukup banyak dan berjauhan aku baru selesai kunjungan pada sore hari, setelah itu hampir selalu aku akan balik lagi ke kantor pusat untuk langsung menyusun laporannya, dengan tujuan keesokan pagi aku tinggal menyerahkan hasilnya kepada laporan hasil kerja ini juga sangat memakan waktu, paling cepat aku baru bisa pulang pada jam sembilan malam, itu kalau gak ditemukan masalah di laporan cabang. Kalau kebetulan ada masalah yang harus ditelusuri penyebabnya, aku akan baru bisa pulang lebih malam hari itu termasuk hari yang lumayan melelahkan, banyak temuan janggal pada laporan kantor cabang yang mana aku harus mencari penyebabnya. Cabang yang harus dikunjungi juga berjauhan, membuatku baru bisa kembali ke kantor lagi nyaris menjelang jam tujuh di kantor pusat pun aku harus menyusun laporan hasil kunjungan, belum bisa hari yang kata, sekitar jam setengah sebelas malam pekerjaan baru selesai.“Lo ikut gw aja yuk Di, tapi ke Manggarai, gak mau ke Sudirman gw ah.” Daniel menawarkan tumpangan ketika aku masih berdiri di pos sekuriti menunggu ojek untuk mengantarku ka Daniel cukup membuatku mempertimbangkannya, karena sama sekali gak melihat ada ojek yang aku mulai sedikit panik karena malam semakin larut, khawatir gak akan terkejar naik kereta terakhir menuju menawarkan tumpangan menuju ke stasiun Manggarai karena memang itu searah dengan jalan pulangnya, bukan ke stasiun Sudirman tempat aku biasa setiap hari naik turun kereta.“Ya udah, gw ikut lo deh Dan, Manggarai juga gpp kok. Hehe.” detik kemudian aku sudah duduk manis di jok belakang motor jam masih ada waktu untuk mengejar kereta terakhir yang kalo gak salah jam Daniel melaju dalam kecepatan normal, kira-kira dalam 15 menit seharusnya aku sudah sampai di stasiun benar, jam hanya tinggal beberapa menit lagi jadi pukul ketika akhirnya sampai di stasiun Manggarai, aku turun dari motor, sementara Daniel melanjutkan perjalanan pulang menuju sebelas malam, masih ada beberapa orang yang terlihat berseliweran di stasiun ini. Tentu saja gak seramai di jam normal dan jam sibuk, malahan tergolong sangat sepi menjelang tengah malam seperti ini cukup jarang aku jalani, seperti yang sudah aku bilang di awal tadi, biasanya paling malam jam sembilan aku sudah duduk manis di dalam itu layaknya malam normal seperti biasanya, geliat kota Jakarta masih berdenyut menandakan kalau dia selalu hidup. Pengapnya udara sedikit berkurang ketika hari beranjak terus menuju puncaknya, udara yang terhirup sedikit lebih segar dari pada jam-jam ya tetap saja keringatku mengalir ketika harus berjalan kaki menuju peron tempat menunggu rangkaian kereta datang.“Kereta Bogor masih ada kan Pak?”Aku bertanya kepada Pak Sekuriti yang masih setia menjaga, memastikan kalau kereta terakhir masih ada, belum lewat.“Masih ada mas. Barusan yang lewat juga kereta ke Bogor, naik yang berikutnya aja, tapi bakalan agak telat, katanya tadi ada gangguan di Tanah Abang.” Begitu penjelasan Pak agak menyesal aku karena tadi sedikit terlambat, jadi gak sempat naik kereta jam sebelas, ketinggalan beberapa menit saja. Dengan begitu, harapanku hanya tinggal menunggu kereta itu aku melangkah menuju peron, mencari tempat duduk sambil menunggu kereta sangat lelah, karena kegiatan yang dilakukan sepanjang hari. Ditambah dengan mata sudah mulai mengantuk. Sambil memeluk tas, aku duduk di kursi besi, memperhatikan sekeliling, anehnya sudah sangat sepi, aku pikir keadaan seperti ini gak seperti biasanya, ini terlalu melihat dua orang sekuriti yang berdiri di kejauhan, mereka menjaga pintu penyebrangan orang ketika harus menyebrangi rel mereka, ada dua atau tiga orang lagi yang terlihat, sepertinya sama sepertiku, menunggu kereta ke Bogor, karena berdiri di sisi yang sama walau jarak kami sekelas stasiun Manggarai, yang notabene letaknya ada di Ibu kota negara, situasi seperti ini agak janggal, karena sangat sepi. Benar-benar sepi..Semilir angin malam mulai bertiup membawa udara dingin, menyentuh tubuh, mengelus wajah. Kantuk yang sejak tadi aku sudah rasakan semakin menjadi-jadi jam seharusnya beberapa menit lagi kereta datang, tapi aku langsung teringat dengan omongan pak sekuriti tadi, kalau kereta akan datang sedikit terlambat karena ada gangguan teknis. Jadi aku sudah pasrah bersiap dengan keterlambatan aku gak tahan lagi, semilir angin perlahan mendorong tubuh untuk bersandar di tembok belakang. Kantuk semakin menjadi, beberapa kali aku terkesiap sambil duduk memeluk tas di akhirnya, aku benar-benar tertidur, tapi mungkin hanya beberapa cahaya terang menembus pelupuk mataku yang masih terpejam, sangat terang sehingga menyilaukan. Terbangunlah aku dari tidur sejenak mengucek-ngucek mata sebentar untuk memperjelas penglihatan, akhirnya aku melihat kalau cahaya terang menyilaukan itu berasal dari lampu kereta.“Ah akhirnya datang juga keretanya.” Aku bersyukur dalam saja, ketika sudah sangat dekat, aku dapat melihat ada tulisan “Bogor” di atas rangkaian kereta yang paling ini kereta yang aku tunggu. Lalu aku berdiri menunggu sampai kereta sudah benar-benar saat inilah aku baru sadar, setelah melihat sekeliling, ternyata di sekitarku gak ada orang sama sebentar, setelah benar-benar memperhatikan, ternyata ada beberapa orang yang aku lihat sedang berdiri di kejauhan, berposisi sama seperti aku, sedang menunggu kereta untuk benar-benar berhenti dan terbuka orang itu kelihatan olehku hanya berbentuk siluet, bayangan hitam, tapi lalu aku berpikir mungkin karena di ujung sana gelap tanpa penerangan, membuat mereka jadi terlihat seperti itu. Ya sudah, aku gak berpikir macam-macam, lalu menunggu sampai pintu kereta pintu terbuka, tanpa pikir panjang aku masuk ke beberapa detik, kemudian pintu di dalam, aku lalu berjalan untuk mencari tempat mencari tempat duduk ini ternyata sangat mudah, karena kereta dalam keadaan nyaris gerbong kereta yang aku naiki itu ternyata isinya nyaris kosong, hanya ada aku dan seorang penumpang laki-laki yang duduk di paling ya sudahlah, mungkin memang karena ini sudah nyaris tengah malam, jadi gak ada penumpangnya lagi, begitu pikirku dalam hati. Jam di tangan menunjukkan sudah pukul ketika aku sekilas memilih tempat duduk di tengah, gak jauh dari pintu mata yang masih sangat mengantuk, aku duduk bersandar dengan niat meneruskan aku melirik penumpang laki-laki yang duduk di ujung, dia diam memandang ke depan, seperti sedang memperhatikan keadaan di laki-laki berumur sekitar 50 tahun, berkemeja putih, celana panjang hitam, berkumis tebal, kumis yang sudah banyak beruban seperti rambut di kepalanya. Sesekali dia tersenyum sendiri sambil memperhatikan entah apa yang sedang dia perhatikan di itu, aku gak memperhatikannya lagi, lebih memilih untuk rehat sejenak memejamkan mata, tidur beberapa menit kemudian aku kembali terbangun, kali ini karena mendengar suara bunyi klakson kereta yang sangat keras.“Ini sudah sampai di mana?” Tanyaku dalam aku melihat kalau kereta sedang melintas di salah satu stasiun, tapi aku gak tahu pasti kalau itu stasiun mana karena baru saja sadar dari tidur.“Itu stasiun Pasar Minggu,” Kata bapak yang duduk di ujung, sambil tersenyum. Lalu aku membalas karena melihat aku kebingungan, jadi dia memberikan info stasiun apakah itu yang sedang kami kenapa kereta ini gak berhenti di stasiun Pasar Minggu? Kenapa terus melaju hanya melintas? Ah mungkin sebenarnya tadi sudah berhenti, tapi aku tadi masih tertidur, jadinya gak sedikit aneh, karena kereta masih saja kosong, gak ada penambahan penumpang, masih hanya ada aku dan Bapak yang duduk di ujung. Tapi ya sudahlah..Setelah itu aku memposisikan badanku lagi seperti awal tadi, bersandar dengan niat untuk meneruskan stasiun Pasar Minggu, berikutnya adalah stasiun Tanjung Barat, Lenteng Agung dan aneh, setelah sampai di Tanjung Barat, lagi-lagi kereta terus melaju gak berhenti, terus berjalan dengan kecepatan ini kenapa? Kok gak berhenti di setiap stasiun.“Ini kereta ekspres malam hahaha. Akan langsung ke tujuan, gak berhenti di stasiun-stasiun antara.”Aku kaget, karena bapak yang tadinya duduk di ujung tiba-tiba sudah duduk beberapa meter di sebelah kananku, kami jadi berdekatan.“Ekspres gimana Pak? Kan sekarang gak ada kereta ekspres.” Tanyaku penasaran.“Kereta ini langsung ke tujuan.” Jawab bapak itu pendek, sambil matanya terus menghadap ke depan, wajahnya tersenyum kecil memperhatikan entah apa yang sedang dia baguslah kalau kereta ini langsung ke Bogor, jadi waktu perjalanan akan lebih cepat, begitu pikirku yang sungguh kantukku jadi hilang, aku jadi terus memperhatikan seperti yang bapak itu bilang tadi, kereta kami gak berhenti di seluruh stasiun berikutnya, UI, Pondok Cina, Depok Baru, dan seterusnya, kereta terus melaju melewati stasiun-stasiun itu dengan kecepatan yang konstan.“Benar ya Pak, keretanya gak berhenti di setiap stasiun. Baguslah, hehe.” Aku bilang begitu ke bapak teman satu dia gak menjawab, hanya duduk diam menghadap depan sambil senyum-senyum detik ini aku belum merasa kalau ada yang perasaanku akan berubah drastis dalam beberapa belas menit ke stasiun-stasiun sebelumnya, kereta terus melaju melewati stasiun Citayam. Berikutnya kereta akan sampai di stasiun Bojong Gede, seharusnya tempuh Citayam Bojong Gede yang seharusnya gak lama, tapi kali ini setelah lebih dari 15 menit lamanya gak juga sampai. Ini terlalu lama, karena kereta gak melambat kecepatannya. Di sini aku mulai merasa ada yang aneh, mana stasiun Bojong Gede? Kok gak sampai-sampai?Lagi-lagi suara bapak ini mengagetkan, mungkin karena dia melihat ada kepanikan di ternyata benar kata Bapak itu, beberapa menit kemudian kereta mulai melambat, mengurangi kecepatannya. Klaksonnya berbunyi beberapa kali, menandakan kalau kereta sedang mendekat ke salah satu stasiun di depan, tebakanku di depan adalah stasiun Bojong badan, aku coba untuk melihat ke luar, coba mengenali stasiun apa kereta masuk ke dalam area beberapa menit berikutnya aku baru sadar, ketika kereta sudah sangat lambat berjalan, sebelum benar-benar aku bertanya-tanya, karena ternyata ini bukan stasiun Bojong Gede, bukan, aku ini nyaris gelap tanpa penerangan, mungkin cahaya hanya didapat dari beberapa lampu kecil di sudut kereta benar-benar berhenti, lalu pintunya aku berdiri dari duduk, berniat untuk memperhatikan lagi, stasiun apakah gerangan ini.“Sudah sampai, saya turun di sini ya.”Bapak itu mengucapkan permisi kepadaku, Aku yang masih merasakan keanehan, hanya menganggukkan dia berjalan turun meninggalkan itu berjalan menjauh, menuju tangga yang ada di ujung. Aku terus dia berjalan menaiki tangga itu, ke atas, lalu hilang di telan aku sadar sedang berada di stasiun bukan stasiun Bojong gede, ternyata ini stasiun misterius yang sudah membuatku penasaran selama bertahun-tahun lamanya. Stasiun yang letak pastinya gak aku sudah hafal bentuk bangunannya, itu yang membuatku yakin kalau ini benar stasiun misterius!Sontak aku langsung merinding, tapi masih penasaran. Aku terus memperhatikan tempat itu dari pintu kereta yang gak juga kunjung yang aku lihat sebelum-sebelumnya, stasiun ini kosong, sama sekali gak ada orang, gak ada menggurat urat nadi, menghentikan waktu. Sangat sepi..Aku semakin ketakutan, karena sepertinya hanya tinggal ada aku di tempat ini sepeninggal bapak itu tadi.“Kenapa pintu ini terus terbuka? Gak menutup? Kapan keretanya akan bergerak maju?” Bertanya-tanya dalam hati, aku mulai menit lamanya aku berdiri di pintu, sampai akhirnya berniat untuk turun saja dari kereta dan meninggalkan stasiun sebelum menjalankan niat itu, aku melihat sesuatu, sesuatu yang membuatku harus mundur beberapa langkah menjauhi pintu..Di atas tangga sebelah kiri, aku melihat ada melihat ada beberapa orang bergerak turun menuruni tangga.“Akhirnya, ada orang juga” Agak sedikit lega aku melihat orang itu berbentuk seperti bayangan hitam, aku gak bisa jelas melihat bentuk wajah dan perawakannya, mungkin karena gak adanya cahaya terus mendekat ke arahku, ke gerbong kereta tempatku berada, menuju pintu tempatku beberapa detik kemudian, perlahan aku melangkah mundur, menjauhi pintu, ketika beberapa orang itu semakin dekat dan semakin mendekat. Tiba-tiba aku jadi sangat ketakutan..Karena wujud mereka gak berubah, bentuknya masih sama dengan bentuk yang aku lihat ketika jarak kami masih berjauhan, mereka tetap terlihat seperti bayangan hitam, iya bayangan berapa lama kemudian, di belakang mereka muncul lagi beberapa sosok bayangan hitam yang bentuknya sama seperti mereka, lalu di belakangnya muncul lagi jumlah mereka menjadi banyak, semuanya menuju pintu gerbong kereta yang aku aku jatuh terduduk di tempat duduk yang sama ketika aku duduk pertama kali ketakutan, memperhatikan sosok-sosok bayangan hitam itu satu persatu memasuki mereka seperti manusia, perawakan seperti orang-orang pada umumnya, ada yang kelihatan seperti perempuan, ada yang kelihatan laki-laki, bahkan ada anak-anak juga. Tapi ya begitu, mereka berbentuk seperti bayangan hitam sedikit tembus mereka semua sudah berada di dalam, satu gerbong kereta denganku, hanya aku saja satu-satunya yang masih berbentuk detik kemudian pintu tertutup, lalu perlahan kereta mulai bergerak maju, meninggalkan stasiun menyeramkan melaju dengan kecepatan duduk diam dengan keringat dingin bercucuran, duduk didampingi sosok-sosok misterius berbentuk bayangan berikutnya aku gak berani lagi menatap mereka, karena merasa kalau mereka semua menatap balik ke arahku, menatap dalam aku sangat ketakutan. Entah sosok apa yang tengah melaju bersama denganku syukurlah, semuanya gak berlangsung lama, karena berikutnya kereta kembali melambat, berkurang kecepatannya, menandakan kalau sedang mendekat ke stasiun ternyata ada hati aku berniat akan turun di stasiun ini, apa pun stasiunnya, aku gak mau berlama-lama di dalam kereta berhantu kereta berhenti, lalu aku berdiri dan mendekati pintu. Sambil berdoa dan berharap semoga pintu benar akan terkabul, tiba-tiba pintu terbuka, lalu aku segera turun!Sangat lega, akhirnya aku bisa meninggalkan kereta detik setelah aku turun, kereta langsung bergerak maju meninggalkan stasiun, terlihat sepertinya kereta itu berniat hanya untuk membiarkan aku turun, aku melangkahkan kaki dalam kelegaan di peron stasiun ini.“Bogor? Ini stasiun bogor?”Iya, ternyata ini stasiun Bogor, kenapa tiba-tiba aku sudah ada di stasiun Bogor?Tiba-tiba ponselku berbunyi, lalu aku mengangkatnya.“Mas di mana sih? Kok dari tadi gak ada kabar?”Suara istriku terdengar di ujung akhirnya aku tahu, ternyata istriku sudah berada di parkiran stasiun Bogor bersama berniat untuk mencari dan menjemputku di stasiun ketika sudah selama beberapa jam aku hilang kontak? Iya, kata istriku aku hilang selama beberapa jam, gak bisa dihubungi, paniklah aku bertemu dengan mereka di parkiran, ternyata saat itu jam sudah menunjukkan di pukul tiga tadi sepertinya aku gak sampai satu jam berada di dalam kereta aneh balik lagi ke gw ya Brii..Begitulah kisah yang dialami oleh Adi, ketika akhirnya dia berhenti di stasiun gaib. Adi bilang, sampai saat ini dia masih melihat stasiun itu sesekali, di malam hari,Sekian cerita kali ini, sampai jumpa sehat supaya bisa terus merinding bareng. Kaskus Addict Posts 3,120 Sama seperti sekolahan, kampus juga punya kisah mistis. Tak terkecuali, kampus UI Depok yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri favorit di Indonesia sekaligus salah satu tempat angker di Depok. Ada beberapa kisah mistis yang sudah menjadi rahasia umum mahasiswa dan masyarakat Depok. Ane sebenarnya gak tahu cerita mistis dari kampus ini. Baru pas nulis thread ini ane jadi tahu supaya bisa ikutan event kreator. Ane nanya beberapa teman yang tahu tentang kisah mistis di UI. Padahal, beberapa bulan yang lalu, ane sempat main ke kampus ini. Saat itu, ane menyusuri beberapa spot yang menarik untuk menemani teman-teman ane yang hobi main ke kampus-kampus ternama. Kampus UI ini sangat luas, sampe pegel kaki ane saat mengelilinginya dengan berjalan kaki waktu itu. Ada beberapa sisi kampus yang banyak ditumbuhi pepohonan rimbun, klo yang ini, sih, ane udah nebak bakal serem kalau datangnya malam-malam. Namun, saat itu, kami datangnya siang hari. Meski siang, banyak titik yang sepi mahasiswa maupun pengunjung. Di titik tertentu saja yang ramai. Akan tetapi, saat itu, kami sama sekali gak mengalami gangguan karena niatnya memang mau have fun, liat-liat, foto-foto dan tetap menjunjung norma-norma kesopanan, terlebih kami adalah tamu di sana jadi harus menjaga sikap. Spoiler for Kampus UI Berikut cerita mistis di kampus UI 1. Hantu Wisuda Seperti namanya, hantu ini mengenakan kebaya, layaknya pakaian untuk wisuda. Ia digambarkan sebagai sosok hantu yang mengganggu karena kerap menampakkan diri dalam foto-foto wisuda mahasiswa UI. Konon, ia adalah mahasiswi yang mati bunuh diri, ada pula yang menyebutkan bahwa ia kecelakaan jelang wisudanya. Oleh karena itu, ia menjadi arwah gentayangan karena keinginannya untuk wisuda tak sempat tercapai. 2. Si Merah Konon, si hantu merah ini berwujud perempuan berambut panjang dengan gaun dan selendang panjang berwarna merah makanya disebut si merah. Ada 3 tempat nongki favoritnya, yaitu di sekitar rektorat, area parkir bis kuning bikun UI yang sudah rusak atau kuburan bikun dan juga menara air. Ia kerap nongol di situ. Kalau mau di say hi! sama mbaknya, silakan mampir ke tiga area itu setelah hari beranjak malam. Kalau ane, sih ogah!. 3. Kereta Hantu Stasiun UI Depok Legenda urban mengenai kereta hantu ini memang sudah terkenal dan melegenda sejak tahun 1990-an. Konon, ada seorang mahasiswa yang pulang malam dan naik kereta dari Stasiun UI menuju Stasiun Tebet versi lain menyebutkan Stasiun Manggarai. Namun, belakangan, si mahasiswa baru mengetahui bahwa tak ada kereta yang beroperasi di jam kepulangannya itu!. 4. Penunggu asrama mahasiswa UI Cerita ini datang dari asrama mahasiswa UI, tepatnya di blok C lantai 1, kamar Konon, tempat tersebut adalah lokasi yang paling angker di sana. Mahasiswa yang pernah tinggal di kamar itu menemukan noda basah misterius di kasurnya yang bentuk nodanya itu menyerupai p*c*ng. Sang pemilik juga tak mengetahui bagaimana dan darimana asal noda tersebut bisa berada di sana. Yang jelas, noda tersebut tak kunjung hilang sampai berhari-hari. Entah bagaimana, kamar ini, akhirnya digembok dan tak lagi ditempati. Namun, meski sudah kosong dan digembok, konon, mahasiswa kerap melihat pintu ini dalam keadaan terbuka, seolah mengundang masuk bagi siapa saja yang melihatnya. 5. Danau angker Kampus UI Depok tak hanya punya 1, melainkan 6 danau! Konon, danau-danau tersebut menyimpan tragedi dan misteri. Seperti tragedi yang menelan korban jiwa hingga menjadi lokasi pembuangan mayat korban kejahatan. Kabarnya, ada petugas yang tewas tersetrum di danau saat tengah memperbaiki air mancur danau yang rusak, pemancing yang tenggelam hingga tersambar petir dan pengalaman mistis dari seorang alumni UI. Menurut ceritanya, ia dan teman-temannya sedang melintas di salah satu danau menuju masjid. Saat itulah, tercium wangi melati, meski ia tak mencium aroma tersebut tapi di samping kanannya, sepintas lalu, ia mendengar suara harimau mengaum. Meski banyak cerita mistis di sana, syukurlah, ane gak mengalami satupun kejadian ganjil saat tengah berkunjung ke sana. Meski tak dipungkiri, ada banyak pepohonan rindang dan area-area yang sepi. Menurut beberapa mahasiswa dan alumni sana pun, tempat-tempat yang menurut cerita orang-orang angker atau ada penunggunya, mereka sendiri tak pernah melihat atau mengalami kejadian ganjil. Selain tak punya kemampuan untuk melihat yang tak kasat mata, mereka juga tak mau diganggu. Menurut mereka, semua punya alam masing-masing. Jadi, tak usah saling mengganggu. Menurut ane juga demikian, kita sendiri sebagai manusia punya urusan masing-masing, tak perlu ribet dengan urusan jin/yang gaib-gaib. Kita punya Tuhan, Allah. Baiknya, dimanapun kita berada dan hendak melakukan sesuatu, harus menyebut namaNya dan memohon perlindunganNya agar kita dijauhkan dari gangguan syaithan yang terkutuk! Karena sesungguhnya, kita lebih mulia dibandingkan jin-jin itu. Sepatutnya, kita tak perlu takut. Semakin kita takut maka semakin kuat mereka. Gimana, Gan and Sis sudah pernah bertemukah dengan mereka penunggu kampus UI Depok? atau mau jadwal meet up bareng mereka? dulu ya Thread kali ini. Jumpa lagi di lain kesempatan. Jangan lupa cendol, share cerita ini juga ke teman-teman dan sosmed Pengamatan dan Pemikiran Ane Gambar Tercantum di Foto 31-03-2020 2318 wisudajuni dan 4 lainnya memberi reputasi Kaskus Addict Posts 3,120 QuoteOriginal Posted By daniyalkhan►memang udah luas hutan nya lebat bikin Pas ane datang siang-siang ke sana, suasana tuh kampus keren. Area yg sebelahnya, yang ada danau, itu adem pula byk pohon besar2 , kalau malam udah ketebak, kek mn suasanya 01-04-2020 1045 QuoteOriginal Posted By Fertennviilz►Pas ane datang siang-siang ke sana, suasana tuh kampus keren. Area yg sebelahnya, yang ada danau, itu adem pula byk pohon besar2 , kalau malam udah ketebak, kek mn suasanya tapi kalau ke daerah kosan nya cakep bray banyak IGO 01-04-2020 1519 Kisah Mistis Mahasiswa Naik Kereta Hantu Urban Legend UI Sejak 1990-an - Inilah kisah mistis mahasiswa naik kereta hantu cerita horor urban legend UI yang ada sejak 1990-an. Universitas Indonesia masuk dalam jajaran kampus ternama di Indonesia. Seperti kampus pada umumnya, UI juga memiliki cerita mistis yang beredar di kalangan mahasiswa. Di antaranya adalah kisah kereta hantu UI yang telah ada sejak 1990-an. Saat itu tersiar kabar jika ada seorang mahasiswa pernah menaiki kereta hantu di stasiun UI. Mahasiswa tersebut memutuskan untuk naik kereta di Stasiun UI pada malam hari. Ia langsung memasuki gerbong kereta dan duduk. Sepanjang perjalanan, ia menemukan penumpang di kereta tersebut berpakaian lusuh dan tidak ada yang bersuara. Setibanya di stasiun tujuan, mahasiswa tersebut menyadari kereta yang ia tumpangi tidak berhenti di stasiun manapun. Ia pun melihat tidak ada seorang pun yang turun selain dirinya. Merasa heran, ia mendatangi seorang petugas stasiun untuk menanyakan kejadian yang baru ia alami. Jawaban yang diterima pun mencengangkan. Ternyata mahasiswa tesebut tidak menaiki kereta namun berjalan di sepanjang rel kereta api sendirian.

kereta hantu stasiun ui